Tampang

Menghitung Korban “Pertempuran” Pilkada DKI

22 Apr 2017 19:01 wib. 12.278
0 0
penista agama

Oleh: Asyari Usman (Mantan Wartawan Senior BBC)

Ibarat medan perang, pilkada DKI membawa korban cukup banyak di level komandan penting. Bersamaan dengan tersungkurnya Ahok dalam duel dengan Anies Baswedan, banyak pula korban lain yang berjatuhan. Mereka adalah komandan-komandan batalion pasukan Ahok.

Para komandan itu mengalami luka berat atau luka ringan, dan ada yang mengalami kondisi kritis. Mereka babak-belur setelah Ahok, “putra mahkota” yang mereka jagokan untuk terus menduduki “kerajaan Betawi”, kalah telak di tangan Anies.

Dari sekian banyak komandan koalisi pro-Ahok yang berada dalam kondisi kritis, diantaranya adalah kedua ketua umum PPP yang sedang berkonflik, yaitu Muhammad “Romi” Romahurmuziy dan Djan Faridz. Kedua pembesar PPP ini ditemukan dalam kondisi luka parah. Romi dan Djan memperkuat barisan Ahok dalam pertempuran pilkada Jakarta.

Romi dan Djan diperkirakan sulit untuk diselamatkan karena luka mereka sangat parah. Mereka tidak bisa ditolong untuk bertahan hidup di PPP. Sebab, kedua orang ini pergi memperkuat kubu Ahok tanpa restu dari rakyat PPP. Sekarang, PPP akan segera mencari pengganti Romi dan Djan. Kabarnya, Abraham Lunggana yang akrab dipanggil Haji Lulung diperkirakan naik menggantikan kedua koleganya yang sekarang tergeletak.
Korban luka parah lainnya adalah Setya Novanto, ketua umum Golkar. Selain nyaris lumpuh akibat ditabrak truk e-KTP yang dikemudikan Andi Narogong, keikutsertaan Setnov mendukung Ahok dalam pertempuran Ibukota membuat dia juga cedera berat. Banyak rakyat Golkar yang tidak setuju Setnov membawa partai itu memperkuat Ahok.

<123>

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Apakah Indonesia Menuju Indonesia Emas atau Cemas? Dengan program pendidikan rakyat seperti sekarang.