Mengingat pentingnya posisi ulama dalam proses demokrasi, peran mereka tidak hanya sebatas memberikan fatwa atau dukungan bagi kelompok politik tertentu. Ulama seharusnya berperan sebagai jembatan antara masyarakat dan dunia politik, mengajak umat untuk berpartisipasi secara aktif dalam pemilu tanpa harus berseberangan satu sama lain. Sebagai pendidik dan pemandu, ulama memiliki tanggung jawab besar untuk mendorong nilai-nilai demokrasi yang sehat dan berkeadilan.
Dalam melihat netralitas ulama di tahun politik yang sarat dengan kepentingan, penting bagi kita untuk memberikan ruang berdialog. Sehingga, ulama dapat berbicara tentang aspirasi umat tanpa harus terjebak dalam konflik politik. Penguatan dialog antar ulama, politisi, serta masyarakat dapat memunculkan sinergi yang positif, demi terciptanya iklim politik yang lebih kondusif dan damai.