Sementara itu, hubungan bilateral antara Indonesia dan Turki sudah terjalin cukup lama dan kedua negara memiliki hubungan yang baik, baik dari segi politik, ekonomi, budaya, dan lainnya. Kedua negara memiliki potensi besar dalam meningkatkan kerjasama di berbagai bidang, sehingga terciptanya hubungan yang saling menguntungkan. Oleh karena itu, penting untuk tetap menjaga hubungan ini dengan baik, tanpa terpengaruh oleh isu-isu kecil yang bisa memancing konflik antar negara.
Acara KTT D-8 sendiri merupakan forum kerjasama ekonomi dan pembangunan yang melibatkan delapan negara anggota, yaitu Bangladesh, Pakistan, Turki, Mesir, Nigeria, Indonesia, Malaysia, dan Iran. Forum ini bertujuan untuk meningkatkan kerjasama ekonomi dan perdagangan antar negara anggota, serta membahas berbagai isu strategis dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat di masing-masing negara.
Seperti diketahui, Presiden Prabowo Subianto dalam pidatonya di KTT D-8 menyampaikan komitmen Indonesia untuk terus meningkatkan kerjasama dengan negara-negara anggota dalam rangka mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan. Kerjasama antar negara sangat penting dalam mengatasi berbagai tantangan global yang dihadapi saat ini, seperti perubahan iklim, ketimpangan ekonomi, dan pemanfaatan sumber daya alam yang berkelanjutan.