Mabes TNI saat ini hanya menyimpan amunisi SAGL saja, sedangkan 280 pucuk senjata sudah diserahkan ke MAbes Polri, itupun sempat tertahan di Bea-Cukai Bandara Soekarno Hatta.
Senjata SAGL adalah senjata kelas penghancur yang TNI saja tidak memilikinya. Karena amunisinya bisa meledak 2x, yang pertama ledakan dan selanjutnya percikan-percikan logamnya menyebar dengan tingkat penyebaran yang luas.
Polri sudah mengimpor 3 kali senjata SAGL, tetapi amunisi dengan daya ledak tinggi sebanyak 5.932 ditahan oleh TNI karena menyalahi ketentuan dan kepentingan kepolisian.