Dalam konteks pemerintahan, pembagian peran antara presiden dan wakil presiden merupakan hal yang seharusnya terjadi. Setiap individu dalam pemerintahan memiliki tugasnya masing-masing, yang sewajarnya dijalankan dengan penuh tanggung jawab demi kepentingan negara dan rakyat.
Sementara banyak wakil presiden lainnya terlihat aktif, Ma'ruf lebih memilih untuk bekerja lebih di belakang layar, menempatkan kepentingan nasional di atas gaya pribadi yang menarik perhatian publik. Strategi ini memungkinkan Ma'ruf untuk fokus pada pekerjaan nyata, menjalankan tugasnya dengan sungguh-sungguh. Dengan begitu, ia dapat mendukung presiden dalam upaya menjalankan pemerintahan dengan efektif.
Pandangan ma'ruf tentang peran wakil presiden yang lebih kalem dan strategis ini, dapat menjadi pembelajaran bagi generasi baru pemimpin. Tidak selalu perlu terlihat aktif di media sosial atau sering muncul di layar kaca untuk menunjukkan kinerja. Lebih penting untuk menjalankan tugas dengan tulus dan efektif sesuai dengan peran yang diberikan.
Seringkali, penilaian publik lebih tertuju pada penampilan dan kehadiran visual di media, namun pentingnya kerja dan hasil nyata dari setiap peran dalam pemerintahan tidak boleh terlupakan. Pemerintahan yang efektif tidak hanya bergantung pada tontonan publik, namun juga pada kerja keras dan kerja cerdas dari para pejabat yang bertanggung jawab.