Tampang

Kontaminasi Istana Dalam Pilgub Jakarta 2024

4 Agu 2024 21:33 wib. 705
0 0
pkb nasdem

Selesai kita di kabar baik. Sekarang kita mulai ke kabar buruk. Jika anda bagian dari warga negara yang mendukung supremasi demokrasi daripada pertunjukkan politik sirkus dinasti, maka tidak ada kabar yang lebih buruk daripada adanya intervensi istana dalam pemilihan kepala daerah. Ya, ini kabar serius. Pasalnya, yang kita bicarakan tadi soal dukungan partai politik untuk mengusung Anies mulai samar. Terbaru, pada Jumat (2/8/24) PKB mulai timbang sana timbang sini, termasuk mempertimbangkan untuk tidak mengusung Anies. Hal yang sama sebelumnya muncul dari Nasdem. Pada Kamis (25/7/24), Nasdem juga timbang sana sini soal dukungan untuk Anies.

"Kita pertimbangkan, kita pertimbangkan. Kan sudah ada tawaran, PKB akan mempertimbangkan untuk kebaikan Jakarta, kebaikan Indonesia," ujar Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (2/8/2024). Pernyataan ini muncul saat PKB menerima tawaran bergabung dari Koalisi Indonesia Maju (KIM).

"Kan politik itu sangat dinamis ya. Kan bukan berarti pada putusan-putusan final terkait dengan rekomendasi misalnya, itu bisa saja berubah. Tapi kita enggak tahu proses dinamika politik yang akan berjalan selanjutnya," ujar Bendahara Umum Partai Nasdem Ahmad Sahroni di Nasdem Tower, Jakarta, Kamis (25/7/2024).

Tak salah jika kemudian muncul di tengah-tengah publik bahwa adanya intervensi istana dalam kancah politik daerah. Seperti diketahui, sebelum dilantiknya Presiden dan Wakil Presiden yang diusung KIM, secara politik memang Nasdem dan PKB hingga sekarang masih berada di pemerintahan. Beberapa kader Nasdem dan PKB masih jadi pejabat di pemerintahan. Jadi menteri, direktur, komisaris, atau hanya staf ahli. Dikatakan banyak pihak, munculnya isu reshuffle atau perombakan yang akan mengakibatkan kader-kader mereka digantikan menjadi indikasi kuat adanya intervensi istana. Jika ini benar, dan tentu saja benar, maka ini sangat menjijikkan. Demokrasi di Indonesia sedang mengalami kemunduran, dimana pemilik kekuasaan sekarang ingin selamanya berkuasa. Mengapa Jokowi sangat membenci Anies Baswedan? Apakah karena Jokowi ketakutan terbukanya sesuatu aib yang dirahasiakan?

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Partai Lebih Mengutamakan Aspirasi Rakyat atau Kekuasaan?