Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, baru-baru ini mengungkapkan bahwa Presiden Suriah yang digulingkan, Bashar Al-Assad, telah mengeluhkan keadaan tentaranya sendiri selama pertemuan baru-baru ini di ibu kota Damaskus beberapa hari sebelum rezim tersebut jatuh.
Pertemuan antara Menlu Iran dan Presiden Suriah tersebut terjadi dalam suasana tegang saat pemberontakan terhadap pemerintahan Assad semakin menguat. Araghchi menyatakan bahwa Assad mengeluhkan bahwa tentara Suriah tidak mampu mengatasi perlawanan yang semakin meningkat dari pemberontak.
Menurut Araghchi, dalam pertemuan tersebut Assad merasa frustasi dengan situasi di lapangan dan menyadari bahwa tentara Suriah sudah sangat lemah. Keluhan tersebut menjadi bukti nyata bahwa rezim Assad sudah berada di ambang kehancuran, meskipun pada saat itu pemerintah masih terus mempertahankan diri.
Kondisi di Suriah semakin memburuk ketika koalisi pemberontak semakin kuat dan berhasil merebut sejumlah wilayah penting. Keluhan Assad terungkap dalam situasi di mana pasukannya tidak mampu lagi mempertahankan kendali atas wilayah-wilayah strategis.