Penguasa yang berjasa besar, khususnya Jokowi, wajar mendapatkan keistimewaan untuk melakukan apa saja. Sistem demokrasi akan membahayakan keistimewaan itu. Karenanya, tidak ada jalan lain. Jokowi harus segera memperkuat dinasti. Alhamdulilah, sejauh ini pengacak-acakan demokrasi sudah berhasil.
Setelah nanti Gibran naik ke kursi presiden, semua menjadi mudah. Presiden Gibran bisa mengangkat siapa saja menjadi apa saja. Sudah pasti Presiden Gibran memerlukan masukan dan bimbingan dari Jokowi yang tak lama lagi menjadi mantan presiden.
Setelah Gibran dilantik sebagai wakil presiden pada 20 Oktober, esoknya (21 Oktober) Jokowi harus dilantik menjadi ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres). Sekaligus diberi jabatan menteri senior. Jokowi bisa berkantor di Istana Wapres.
Dengan sisa pengaruh yang masih kuat, Jokowi perlu memastikan agar Kaesang Pangarep menduduki kursi gubernur Jakarta lewat pilgub November tahun ini. Enam bulan kemudian Kaesang dinaikkan menjadi menteri pertahanan (Menhan).