Klaim Trump mengenai persetujuan gencatan senjata juga dilihat sebagai upaya untuk menunjukkan bahwa pemerintahannya masih berupaya menjalin perdamaian di Timur Tengah, meskipun banyak pihak meragukan keefektifan pendekatan tersebut. Sementara itu, Iran tetap menunjukkan sikap tegas, menolak untuk dipaksa masuk ke dalam kesepakatan yang dianggap merugikan kepentingan nasionalnya.
Dalam situasi ini, penting untuk memahami bahwa Iran tidak berpikir bahwa gencatan senjata merupakan langkah yang realistis. Dalam pandangan pejabat Iran, adanya kebutuhan untuk memperkuat posisi negara mereka di kancah internasional lebih penting daripada sekadar terjebak dalam kesepakatan yang ambigu atau tidak menguntungkan. Ini menunjukkan bahwa dalam diplomasi internasional, komunikasi yang jelas dan langsung sangatlah penting untuk menghindari kesalahpahaman.
Sementara Trump bersikap optimis, pejabat Iran menegaskan bahwa perang antara Israel dan Iran bukanlah masalah yang dapat diselesaikan dengan pernyataan politik. Mereka percaya bahwa penyelesaian konflik yang lebih substansial dan jangka panjang diperlukan, dan gencatan senjata sementara bukanlah solusi yang dapat diandalkan. Menurut mereka, dapat terjadi potensi eskalasi lebih lanjut jika situasi tidak ditangani dengan cara yang cermat.