Invasi Ukraina oleh Rusia pada tahun 2022 telah menjadi salah satu peristiwa paling signifikan dalam geopolitik modern. Ketegangan antara kedua negara ini tidak hanya mempengaruhi hubungan bilateral, tetapi juga berimbas pada peta politik dunia yang lebih luas. Sejak invasi, banyak negara dan organisasi internasional terpecah dalam merespons agresi Rusia, menciptakan tantangan besar bagi kestabilan global.
Latar belakang konflik ini berakar dari hubungan yang rumit antara Ukraina dan Rusia. Ukraina, yang merdeka setelah runtuhnya Uni Soviet pada tahun 1991, berusaha menjalin hubungan yang lebih erat dengan Barat, sementara Rusia berusaha mempertahankan pengaruhnya di kawasan tersebut. Invasi yang dimulai pada Februari 2022 ini merupakan puncak dari ketegangan yang telah berlangsung selama bertahun-tahun. Setelah aneksasi Krimea oleh Rusia pada tahun 2014 dan konflik di wilayah Donbas, Ukraina menjadi fokus perhatian internasional.
Rusia, di bawah kepemimpinan Presiden Vladimir Putin, memberi alasan invasi sebagai tindakan untuk melindungi warga berbahasa Rusia dan mencegah Ukraina bergabung dengan NATO. Namun, banyak negara dan analis melihat ini sebagai langkah agresi untuk memperluas kekuasaan Rusia di Eropa Timur dan mengembalikan pengaruh yang hilang setelah runtuhnya Uni Soviet. Invasi yang dimulai dengan serangan mendalam di berbagai wilayah Ukraina telah menyebabkan kerusakan besar, baik dari segi infrastruktur maupun kehidupan penduduk sipil.