Stigma itu bermula dari fitnah. Ia tak menghina agama Islam, tapi tuduhan itu tiap hari diulang-ulang; seperti kata ahli propaganda Nazi Jerman, dusta yang terus menerus diulang akan jadi "kebenaran"
Goenawan Mohamad (GM) pernah menulis di harian Kompas, tgl 6 Oktober 2007 “Tentang Atheisme Dan Tuhan Yang Tak Harus Ada”, salah satu isinya yaitu: “…....Ketika kita mengatakan ‘Tuhan itu Satu’, kita sebenarnya telah menyekutukan-Nya…”.
Mengapa demikian? Karena menurut GM, kata esa atau tunggal atau satu itu menunjuk kepada sesuatu yang dapat dihitung. Maka, jika “tuhan” dapat dihitung, Ia praktis setaraf dengan benda. Begitulah pendapat GM.
Dikarenakan Goenawan Mohamad, seorang yang beragama Islam, penulis mengambil beberapa ayat dari Al Quran, tentang ketuhanan.