"Karena umumnya rata-rata mereka (presiden setelah Sokarno dan Soeharto), orang yang lembek dan tidak punya politik luar negeri yang jelas, dalam hal ini saya tidak menyebut satu dua presiden, ringkasnya sebetulnya tidak ada ancaman apapun di luar negeri bagi pemimpin-pemimpin Indonesia, termasuk presiden," kata Fahri.
Dirinya melihat bahwa kunjungan Jokowi ini tidak perlu didramatisasi karena Indonesia tidak memiliki musuh negara-negara luar, sehingga peluang untuk mendapatkan serangan dari negara luar kecil.
"Jadi tidak perlu ada dramatisasi, karena ini biasa-biasa saja, Indonesia sekarang tidak punya musuh, karena tidak punya kepemihakan dalam politik luar negeri pemerintah," Fahri menutup.