Tampang

Eksepsi Asma Dewi yang Mengibakan, Dituduh Segala Macam, Gara-Gara Status Kritik Pemerintah

1 Des 2017 21:20 wib. 7.565
0 0
asma dewi

Yang membuat saya dan keluarga sedih, karena nama saya hancur akibat bully-an dan fitnahan. Pada saat saya ditahan saya dibuatkan surat khusus dari Cyber Crime "Bahwa saya harus diawasi gerak geriknya, tidak boleh dibesuk seara langsung atau tidak langsung oleh teman dan keluarga tanpa ijin penyidik". Saya dianggap berbahaya bisa memecah belah bangsa. Memangnya Asma Dewi ini siapa? Sehingga begitu ditakuti dan harus diawasi seolah-olah saya teroris kelas kakap (sedangkan Ali Imron saja teroris bom Bali bebas dibesuk) dan di luar (di media). juga beredar berita, saya bukan ibu rumah tangga biasa, ada agenda besar di belakang saya.

Saya dan keluarga bingung dan sedih, begitu banyak tuduhan dari fitnahan kepada saya dan semua itu tidak benar. Oknum Polisi setega itu memfitnah dan mencemarkan nama baik saya kepada media sehingga menyebabkan nama saya viral di seantero negeri bahkan sampai ke luar negeri dengan segala keburukan dan kehinaan.

Pada saat saya masuk tahanan pun ada beberapa tahanan yang ditugaskan untuk memata-matai saya dan akhirnya mereka heran, apa yang berbahaya dari seorang Asma Dewi bahkan mereka meminta maaf dan mengatakan "Kenapa bunda yang selalu membela kami dan tempat curhat kami para tahanan dianggap berbahaya. Dan yang lebih parah lagi becandaan kami ditahanan bahwa saya jadi Presiden saya mengangkat teman-teman saya menjadi menteri, dianggap serius oleh Polisi dan bahkan saya mendapat info dari teman-teman saya, bahwa teman saya tersebut dimintai untuk menjadi saksi yang memberatkan saya dan mereka menolak.

Saat mereka ditanya kalau sudah selesai BAP mau melakukan apa, mereka menjawab akan main dengan cucu dan polisi bilang "Bagus jangan seperti bu Dewi yang mau mencalonkan diri jadi Presiden" (tentu saja teman saya tertawa sambil cerita karena mereka memang tahu saya memang suka bercanda).

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Apakah Aturan Pemilu Perlu Direvisi?