Para sekutu Trump menyatakan bahwa langkah ini diperlukan untuk menghapus pengaruh kebijakan lama yang dianggap tidak sejalan dengan visi dan misi pemerintahan saat ini. “Birokrasi yang terlalu besar hanya akan memperlambat proses pengambilan keputusan yang penting bagi rakyat Amerika,” ujar salah satu penasihat Trump.
Seiring dengan rencana pemberhentian tersebut, Trump juga mengeluarkan perintah baru yang mewajibkan pegawai negeri sipil dan karyawan federal untuk kembali bekerja penuh waktu lima hari seminggu. Kebijakan ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan mengembalikan pola kerja sebelum pandemi COVID-19.
Selain itu, Trump juga mengambil langkah untuk mengurangi perlindungan hukum yang selama ini melindungi pegawai federal dari pemecatan. Hal ini memungkinkan pemerintah untuk memberhentikan pegawai dengan lebih mudah, terutama mereka yang dianggap tidak sejalan dengan kebijakan pemerintahan.
Langkah Trump ini menuai beragam reaksi. Kelompok pendukungnya menganggap kebijakan ini sebagai langkah berani untuk mereformasi birokrasi federal yang dianggap terlalu kaku dan tidak efisien. Namun, para kritikus menyebut keputusan ini sebagai upaya politisasi birokrasi yang dapat merusak independensi pemerintahan.