Cara ia mempromosikan dirinya bukan dnegan mengajak masyarakat memilih dirinya melalui media sosial. Ia memperkenalkan diri melalui seni, sastra dan instrument kebudayaan yang menjadi media kampanyenya.
“Karena itu, konklusi yang didapat oleh rakyat bukan pesan politik. Tetapi pesan kebudayaan, pesan kemanusiaan. Saya kira itu jauh lebih holistic dibanding politik yang terlalu sectoral,” jelas Dedi Mulyadi.
Dedi Mulyadi menuturkan bahwa Pancasila merupakan ideology bangsa yang dimana didalamnya terdapat pesan kebudayaan.
“Proses ini berwatak ideology bukan pragmatism politik. Ideology kita apa? Pancasila, ok kita berpijak pada ideology itu. Sehingga, tidak ada ruang di Nusantara ini yang tidak ada nilai Pancasila. Orientasi kita keadilan sosial,” tambahnya.