Perusahaan kedua adalah BYD Company Limited, yang terkenal dalam industri otomotif dan teknologi elektrifikasi. BYD telah menunjukkan minat yang mendalam dalam berinvestasi di sektor kendaraan listrik di Indonesia. Dengan keahlian yang dimilikinya dalam manufaktur kendaraan listrik, kehadiran BYD di Indonesia dapat mempercepat adopsi kendaraan listrik di masyarakat sekaligus menyediakan infrastruktur yang diperlukan seperti stasiun pengisian daya.
Perusahaan ketiga adalah Huawei Technologies Co., Ltd. Meski lebih dikenal sebagai penyedia solusi teknologi komunikasi, Huawei telah menjajaki pengembangan pusat data di Indonesia. Pusat data ini akan mendukung infrastruktur TI yang dibutuhkan oleh sektor industri yang membutuhkan penyimpanan dan pengolahan data besar, termasuk dalam pengembangan teknologi untuk kendaraan listrik dan internet of things (IoT).
Terakhir, Xiaomi Corporation juga dipastikan bakal terlibat dalam proyek investasi ini. Perusahaan ini dikenal dengan produk-consumer electronics dan perangkat pintar. Rencananya, Xiaomi akan membangun fasilitas untuk memproduksi produk-produk terkait dengan kendaraan listrik, seperti smartphone dan perangkat pintar yang dapat terhubung dengan kendaraan listrik. Ini menjadi langkah strategis dalam mengintegrasikan teknologi dalam aspek kendaraan dan gaya hidup.