Tampang

Jaman Penjajah Dahulu, Kristen Katolik Berpihak Kepada Penjajah, Apakah Saat Ini Juga?

27 Nov 2017 18:32 wib. 10.489
0 0
kristen penjajah

PENJAJAHAN ATAS TIMOR-TIMUR DAN BERPIHAKNYA KATOLIK KEPADA PENJAJAH
SIMAKLAH SEJARAH: SIAPA CINTA NKRI ?
Oleh: Dr. Ir. Masri Sitanggang
 
Aku betul-betul terganggu dengan tudingan anti NKRI, anti kebhinekaan dan anti Pancasila yang dialamatkan kepada kelompok Islam hanya karena mereka mengamalkan  syariat agamanya.  Aku tersinggung, marah dan “terpaksa” menuliskan kembali catatan-catan penting sejarah tentang perjuangan memerdekakan bangsa ini; agar jelas kelompok mana  berperan sebagai apa : Pahlawan cinta NKRI atau bagian dari penjajah ?  Terpaksa, karena akhlaq Islam mengajarkan umatnya untuk tidak menepuk dada, menyebut-nyebut kebaikan yang pernah dibuatnya. Karena itu pula Aku, dalam artikel ini, akan mengutip sumber-sumber dari kalangan non muslim. 

Perjuangan kemerdekaan muncul karena adanya penjajahan dan itu dimulai sejak Portugis menyerang Kesultanan Malaka di sekitar tahun 1511. Sebelum itu, tidak ada perjuangan kemerdekaan, artinya, tidak ada penjajahan. Meski berbeda suku bangsa dan bahasa di tengah mayoritas muslim, rakyat hidup aman tentram di bawah Pemerintahan Kesultanan. Nusantara ketika itu memang berada di bawah kekuasaan kesultanan-kesultanan di mana antar kesultanan terjalin hubungan erat bahkan hingga ke luar Nusantara; dan perlu diingat, yang namanya Sultan sudah pastilah muslim dan Syariat Islam diberlakukan. 

Kedatangan Portugis tidak terlepas dari semangat Perang Salib. Dr.W.Bonar Sijabat (dalam KH Saifuddin Zuhri, Sejarah Kebangkitan Islam dan Perkembangannya di Indonesia, 1979) menerangkan, sekalipun orang-orang Eropa kocar-kacir akibat pukulan-pukulan dari musuhnya (Islam) dalam bagian terakhir dari Perang Salib, namun takluknya Kerajaan Islam di Granada (Spanyol) tahun 1492 dan berhasilnya Colombus mendarat di benua Amerika membuat Spanyol dan Portugis masuk kepada suatu lonjakan sejarah yang maha hebat. Tetapi itu bukanlah alasan satu-satunya. Menurut Pdt. Dr. Jan S. Aritonang (Sejarah Penjumaan Kristen dan Islam di Indonesia, 2005), Paus Alexander VI membagi dua kekuasaan di dunia : belahan Barat untuk Spanyol dan belahan Timur untuk Portugis.

Paus memberi restu dan mandat kepada kedua negara –sebagai penghargaan atas jasa merka dalam Perang Salib melawan tentara Islam, untuk menaklukkan kawasan-kawasan yang mereka lalui  dan menanamkan Kristen kepada penduduknya. Mandat ini tertuang di dalam Bulla (maklumat) Paus Alexander VI tanggal 4 Mei 1493 dan perjanjian Tordesillas 9 Juni 1494. Karena itulah  Hamka (Sejarah Umat Islam IV, 1976) menilai penyerbuan ke negeri-negeri Timur lebih besar karena dorongan kemenangan dan penyiaran agama ketimbang keinginan berniaga. Demikian juga pendapat tokoh gereja Indonesia, TB. Simatupang (Iman Kristen dan Pancasila, 1989),  katanya: 

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

Kontrak Baru, Nilai Jual Baru
0 Suka, 0 Komentar, 5 Jul 2017

POLLING

Apakah Aturan Pemilu Perlu Direvisi?