Di ambang batas kesadarannya, Bima melihat kemunculan cahaya yang benderang. Cahaya benderang itu kemudian mewujud menjadi sosok kecil yang sama persis wujudnya dengan Bima. Kemudian terjadilah dialog antara Bima yang sedang sekarat dengan sosok kecil yang menyerupainya.
“Aja sira lunga, yen tan weruh ingkang pinaran,” nasihat sosok kecil yang menyerupai Bima. Jangan pergi bila belum jelas maksudnya, begitu katanya.
Kemudian sosok kecil itu melanjutkan, “Jangan makan bila belum tahu rasa yang dimakan. Janganlah berpakaian bila belum tahu nama pakaianmu. Kau bisa tahu dari bertanya. Dan, dengan meniru juga. Salam hidup, ada orang bodoh dari gunung yang membeli emas, oleh tukang emas diberi kertas kuning. Kertas itu dikiranya sebagai emas mulia. Demikian pula orang berguru, bila belum paham, akan tempat yang harus disembah".
Intinya jangan mengambil keputusan, apalagi keputusan yang bersifat strategis tanpa terlebih dulu memikirkannya dalam-dalam, mencari tahu akibat yang ditumbulkannya, manfaat-mudharatnya, halal-haramnya.