Tampang

Benarkah Prabowo Terlibat Saracen?

5 Sep 2017 13:09 wib. 2.463
0 0
Benarkah Prabowo Terlibat Saracen?

“Dulu saat pilpres 2014 banyak akun Facebook yang menghina Islam dan Pak Prabowo. Kami simpatisan Pak Prabowo. Saya membajak akun yang sudah kelewatan menyerang Islam dan Pak Prabowo. Kan banyak grup diskusi seperti itu, nanti saya akan alih. Lalu saya ganti namanya menjadi Allah Maha Besar atau Saracen. Akun-akun pribadi yang menyerang juga saya ambil. Banyak juga akun dari Thailand karena sering menyebar video porno,” papar pentolan Saracan Jasriadi kepada Tempo.co.

Pengakuan Jasriadi kepada media hanyalah satu dari sederet informasi yang kemudian dikemas seolah Saracen yang merupakan penyebar kebencian SARA dan hoax tersebut terkait dengan Prabowo.

Saracen, menurut Polri, merupakan sindikat penyebar konten hoax dan kebencian berdasarkan SARA. Dalam operasinya, komplotan ini mengirimkan sejumlah proposal kepada calon pengguna jasanya. Menurut polisi, Saracen mengenakan tarif hingga ratusan juta untuk jasa yang diberikannya.

Sebelum pengakuan Jasriadi, ramai diberitakan tentang struktur organisasi Saracen yang diposting dalam saracennews.com Di situ tercantum nama Eggi Sudjana, Mayjen (purn) Ampi Tanudjiwa, dan Rijal Kobar sebagai pengurusnya.

Ketiga tokoh yang disebut dalam kepengurusan Saracen tersebut bukan saja dikenal sebagai orang-orang terdekat Prabowo, tetapi juga relawan pendukung Prabowo yang tergabung dalam Solidaritas Menangkan Prabowo (SMP).

Hampir bebarengan dengan beredarnya struktur organisasi Saracen, beredar sebuah foto yang menunjukkan adanya pertemuan relawan SMP. Menurut pengakuan Eggi, foto itu diambil di rumahnya pada 2013 atau sebelum Pilpres 2014.

Karena dalam foto nampak Eggi, Ampi, dan Rizal, maka foto pertemuan relawan SMP tersebut kemudian dikenal sebagai foto “Rapat Saracen”.

Belakangan, polisi menangkap Muhammad Abdullah Harsono yang diberitakan sebagai penggagas terbentukya Saracen. Oleh sejumlah media, Harsono dikenal oleh para tetangganya sebagai kader PKS.

Sederhananya. Jasriadi mengaku sebagai pendukung Prabowo saat Pilpres 2014. Jasriadi bertemu dengan Rizal, orang yang dikenal dekat dengan Prabowo. Rizal mengusulkan pada jasriadi untuk memasukkan nama Eggi dan Ampi dalam kepengurusan Saracen,

Bersama dengan Rizal dan Ampi, Eggi membentuk relawan SMP untuk mendukung Prabowo dalam Pilpres 2014. Dan, ditangkapnya Harsono, penggagas Saracen, yang dikenal sebagai kader PKS, partai yang paling militan mendukung segala langkah Prabowo.

Sekalipun media telah memublikasikan serentetan informasi tentang Saracen sekaligus membumbuinya dengan simpul-simpul yang mengaitkan Saracen dengan Prabowo, tetapi posisi Prabowo masih jauh dari bidikan.

Pertama, pengaitan Prabowo dengan Saracen hanya berdasarkan tercantumnya tiga nama pucuk pimpinan SMP saat Pilpres 2014 dalam struktur organisasi Saracen pimpinan Jasriadi.

SMP memang benar-benar ada. Dan, dari rekam jejaknya di dunia maya, SMP memang mendukung Prabowo saat Pilpres 2014. Benar, secara hukum, SMP tidak ada hubungannya dengan Gerindra dan Prabowo. Tetapi, secara moral SMP, Gerindra, dan Prabowo memiliki hubungan yang sulit disangkal. Karenanya, salah besar jika Gerindra mengingkari keberadaan SMP. 

Sikap Gerindra yang mengingkari SMP sedkit banyak mirip dengan reaksi kubu Cikeas saat menghadapi pengakuan Antasari Azhar yang menuding SBY mengetahui perkara pembunuhan Nasrudin Zulkarnaen.

Saat itu, sehari jelang hari H Pilgub DKI Jakarta 2017, kubu dan pendukung Cikeas sama sekali tidak mematahkan “serangan” Antasari. Cikeas justru lebih mengedepankan menyerang balik Antasari dengan isu-isu lawas, seperti perselingkuhan Antasari dengan Rani Juliani. Akibatnya, serangan Antasari teras menyasar SBY.

<123>

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Apakah Indonesia Menuju Indonesia Emas atau Cemas? Dengan program pendidikan rakyat seperti sekarang.