Tampang

Benarkah Prabowo Terlibat Saracen?

5 Sep 2017 13:09 wib. 2.461
0 0
Benarkah Prabowo Terlibat Saracen?

Mirip dengan pendukung Cikeas, pendukung Prabowo pun lebih cenderung menyerang balik Jokowi dengan cara membebarkan ujaran-ujaran kebencian dan hoax yang disebarkan oleh relawan pendukung Jokowi, khususnya JASMEV, pada masa Pilpres 2014 dan Pilgub DKI 2017.

Menyerang balik dengan cara seperti itu sama sekali tidak akan mampu mematahkan gempuran lawan. Apalagi, serangan balik itu dilakukan dengan menggunakan pelor-pelor lawas, padahal lawan menyerang dengan amunisi termukhtahir.

Para elit Gerindra seharusnya memahami benang merah hubungan Prabowo-Saracen ada pada SMP. Dan, SMP dimotori oleh sejumlah kalangan dekat Prabowo. Karenanya, mengingkari eksistensi SMP sebagai relawan pendukung Prabowo tidak dapat mematahkan tudingan adanya keterkaitan Prabowo-Saracen.

Kedua. Kalau dicermati, pengaitan Prabowo dengan Saracen masih berupa opini. Karena masih berwujud opini, seharusnya Gerindra pun mematahkan serangan kepada Prabowo dengan opini pula.

Lain halnya jika tuduhan kepada Prabowo tersebut disertai dengan bukti. Jika disertai dengan bukti, maka Gerindra pun mau tidak mau harus membantahnya dengan bukti.

Saracen adalah sindikat yang melakukan aktivitas yang dapat dijatuhi hukuman pidana. Dengan kata lain, Saracen adalah organisasi kriminal. Ini adalah informasi yang sulit dibantah oleh siapa pun..

Tetapi, dari informasi yang sulit dibantah tersebut muncul sebuah pertanyaan, bagaimana mungkin sebuah organisasi kriminal memublikasi struktur organisasinya secara terang-terangan melalui situs yang bisa diakses siapa saja?

Di mana logikanya?

Dan apakah masuk akal jika Rizal mengusulkan kepada Jasriadi untuk mamasukkan dirinya sendiri beserta Eggi dan Ampi ke dalam sindikat kriminal semacam Saracen. Apalagi sampai membiarkan namanya serta nama kedua sohibnya tercantum dalam struktur organisasi kriminal yang dipublikasikan dalam situs saracennews.com

Inilah logika yang seharusnya disodorkan oleh Gerindra.

Dari sederet logika di atas, maka pencantuman nama ketiga relawan pendukung Prabowo dalam struktur organisasi Saracen adalah hoax itu sendiri.

Rizal, berdasarkan pengakuannya sendiri, mengusulkan namanya dua relawan SMP lainnya untuk masuk ke dalam struktur organisasi Saracen yang dipublikasikan saracennews.com.

Jika melihat dari konten saracannews.com (yang terlihat bersih dari hoax dan ujaran kebencian), dapat disimpulkan jika ada sejumlah pengelola saracennews.com yang melakukan tindakan kriminal di luar dari aktivitasnya sebagai pengelola situs saracennews.com. Dan sejumlah orang pengurus itu membawa nama Saracen dalam aktivitas kriminalnya.

Pertanyaannya, apakah Rizal mengetahui secara pasti aktivitas sampingan pengelola saracennews.com sebagai penyebar hoax dan ujaran kebencian seperti yang diinformasikan Polri?

Menariknya, tercantumnya nama Eggi, Ampi, dan Rizal diopinikan sebagai bukti jika Prabowo merupakan klien atau pengguna jasa Saracen.

Dengan adanya Rizal sebagai pengurus Saracen yang juga dikenal dekat dengan Prabowo, maka tidak masuk akal jika Saracen mengirimkan proposalnya penawaran jasanya kepada Prabowo.

Jadi, kalau benar ada proposal dari Saracen untuk Prabowo, maka secara otomatis opini yang mengaitkan Prabowo dengan Saracen menjadi lemah. 

Dan, kalau benar Polisi menemukan setumpuk proposal Saracen, artinya sindikat kriminal ini tidak hanya mengirimkannya kepada satu pihak. Atau, ada pihak lain di luar Prabowo/Gerindra yang menjadi sasaran pemasarannya.

Kemudian, muncul nama Harsono sebagai penggagas Saracen. Dan oleh tetangganya Harsono dikenal sebagai kader PKS. Atas dasar status Harsono sebagai kader PKS, opini yang mengaitkan Prabowo dengan Saracen pun semakin menguat.

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Apakah Indonesia Menuju Indonesia Emas atau Cemas? Dengan program pendidikan rakyat seperti sekarang.