Fadli menilai pertemuan para Sekjen partai koalisi Jokowi itu merupakan bagian dari konsolidasi politik. Ia menyarankan agar rapat koalisi semacam itu tidak lagi dilakukan di kantor simbol negara, meski di jam istirahat sekali pun.
"Mau istirahat apa salahnya. Cari saja restoran Padang, atau di rumah ketumnya atau tempat yang lebih netral," katanya.
Menurutnya, jika rapat dilakukan di kantor negara, dikhawatirkan pesan yang diterima publik akan jadi berbeda.
Fadli membandingkannya pada masa kekuasaan Soeharto yang sudah menjadi presiden 32 tahun, tetapi setaunya tidak pernah menggunakan istana atau tempat-tempat kementrian untuk rapat semacam itu.