Persoalannya, si pembuat api belum tentu satu kelompok. Bisa banyak kelompok. Api pun belum tentu bisa dimanfaatkan oleh si pembuatnya. Selanjutnya, api juga belum tentu menguntungkan pembuatnya, malah justru bisa merugikannya.
Tetapi, siapa pun si pembuat “api” dugaan kriminalisasi terhadap ulama, sulit bagi Jokowi untuk mengikis tudingan sebagai pihak yang membuatnya. Jokowi pun sulit menangkis stempel anti-Islam yang dialamatkan kepada rezimnya.
Apalagi, akun-akun media sosial dan situs-situs yang dikenal sebagai pendukung Jokowi pun diketahui kerap menyerang ulama, mengolok-olok agama yang dianutnya, bahkan tidak sedikit yang memaki para ulama dengan melontarkan kata-kata yang kasar.