Pentingnya non-intervensi negara dalam proses pemilu
Anies Baswedan, calon presiden dari Koalisi untuk Perubahan, menekankan pentingnya nonintervensi negara dalam proses pemilu. Di negara demokrasi modern seperti Indonesia, kekuasaan selalu berada di tangan rakyat dan tidak berpindah tangan. Yang bergeser adalah kewenangan untuk menjalankan amanat rakyat. Oleh karena itu, negara harus netral dan tidak ikut campur dalam proses pemilu. Menjunjung tinggi prinsip-prinsip demokrasi sangat penting untuk keberhasilan sistem demokrasi modern. Proses pemilihan kepala negara atau pemerintahan merupakan landasan demokrasi, dan netralitas negara sangat penting untuk menjamin pemilu yang bebas dan adil .
Memastikan pemilu yang adil dan bebas adalah alasan lain mengapa negara tidak boleh ikut campur dalam proses pemilu. Demokrasi bukan hanya tentang bagaimana memerintah; rakyatlah yang memegang kekuasaan penuh . Setiap upaya negara untuk mengintervensi proses pemilu dapat dilihat sebagai penyalahgunaan kekuasaan dan pelanggaran hak rakyat untuk memilih pemimpinnya. Anies Baswedan mengingatkan, jika negara ikut campur dalam pemilu, maka akan merugikan rakyat. Pemilihan Presiden Indonesia 2024 semakin dekat, dan proses pemilihan harus dilakukan secara adil dan transparan .
Mencegah penyalahgunaan kekuasaan oleh negara adalah alasan lain mengapa non-intervensi dalam proses pemilihan sangat penting. Anies Baswedan meminta pemerintah tidak ikut campur dalam pemilihan presiden mendatang, menegaskan negara harus netral. Dalam sistem demokrasi modern, kekuasaan rakyat dijaga dengan memastikan bahwa negara tidak menyalahgunakan kewenangannya. Oleh karena itu, negara harus menahan diri untuk tidak mencampuri proses pemilu dan membiarkan rakyat menggunakan hak demokrasinya untuk memilih pemimpinnya .