Angela Merkel, mantan Kanselir Jerman, adalah sosok yang tak terbantahkan dalam sejarah politik Eropa. Dikenal sebagai "Iron Lady" dari Eropa Kontinental, kepemimpinannya selama 16 tahun membawa perubahan signifikan tidak hanya di Jerman, tetapi juga di seluruh benua Eropa. Merkel bukan hanya sekadar pemimpin; dia adalah simbol kekuatan dan ketahanan perempuan dalam politik.
Kepemimpinan perempuan dalam politik sering kali diwarnai oleh tantangan dan stigma. Namun, Angela Merkel telah menempatkan dirinya sebagai teladan, menunjukkan bahwa perempuan dapat berperan utama di ruang yang didominasi oleh laki-laki. Sejak menjabat sebagai Kanselir pada tahun 2005, ia telah mengubah wajah politik Jerman dengan pendekatan yang pragmatis dan realistis terhadap masalah-masalah yang kompleks, seperti krisis keuangan, isu-isu migrasi, dan perubahan iklim.
Merkel lahir di Hamburg pada tahun 1954, tetapi ia dibesarkan di Jerman Timur, yang memberikan pandangan unik tentang kehidupan dalam dua sistem politik yang berbeda. Latar belakang ini memengaruhi cara pandangnya terhadap kebijakan dan strategi. Sebagai seorang ilmuwan fisika, analisis logisnya membantu dalam pengambilan keputusan yang cerdas dan berbasis data, yang menjadi ciri khas kepemimpinannya. Dalam banyak hal, pendekatan Merkel bertolak belakang dengan gaya kepemimpinan yang lebih emosional dan karismatik dari para pemimpin lain di dunia.