Tampang

Aneh, Kenapa Jokowi Menggagas RUU Pemilu yang Mencekik Lehernya Sendiri?

27 Jul 2017 11:21 wib. 2.866
0 0
Demo tolak Presidential Threshold

Dengan situasi ini, yang seharusnya dilakukan Jokowi adalah memecah suara lawan dengan cara memunculkan figur capres yang mendapat dukungan dari akar rumput kelompok anti-Jokowi. Untuk itu, Jokowi harus melepas Hanura, Golkar, PKB, PPP, dan mungkin juga PAN untuk mengusung pasangan capres-cawapresnya sendiri.

Figur capres yang mendapat dukungan dari kelompok pemilih anti-Jokowi ini pastinya akan menggerus suara Prabowo atau calon lainnya. Di sisi lain, suara pendukung Jokowi dipastikan telah solid. Dengan demikian Jokowi akan mengungguli kandidat-kandidat lainnya. Jika aturan 50% plus 1 ditiadakan, maka secara otomatis Jokowi akan memenangi Pilpres 2019.

Perlu juga diingat, dalam pemilihan presiden, gubernur, walikota, dan bupati, figur calon lebih menentukan. Sementara fungsi parpol hanya sebatas mengajukan.

Pikirkan, jika pilpres digelar pada hari ini, siapakah di antara Jokowi dan Prabowo yang akan meraup suara terbanyak jika Gatot Nurmantyo dicapreskan?

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Apakah Aturan Pemilu Perlu Direvisi?