Tampang.com | Ada perbedaan besar antara merasa dihargai dan hanya diterima begitu saja dalam hubungan cinta. Rasanya seperti Anda hadir, tetapi tidak benar-benar dilihat.
Menjadi pasangan yang suportif memang penting, tetapi terlalu sering siap sedia justru bisa menjadi bumerang. Ketika Anda terus-menerus ada untuk pasangan tanpa memikirkan diri sendiri, mereka bisa mulai menganggap Anda sebagai “pasti ada” dan kurang menghargai kehadiran Anda. Seiring berjalannya waktu, kebersediaan yang berlebihan ini dapat meredam rasa keunikan dan ketertarikan dalam hubungan. Hal ini penting untuk diingat bahwa dalam suatu hubungan yang sehat, setiap individu harus memiliki ruang, jadwal, dan aktivitas yang terpisah, serta tidak takut untuk menetapkan batasan. Individualitas Anda adalah bagian penting dalam membuat hubungan menjadi seimbang dan saling menghargai.
Berkompromi adalah kunci hubungan yang baik, tetapi itu berbeda dengan mengorbankan kebutuhan Anda sepenuhnya. Jika Anda selalu mengalah tanpa mempertimbangkan kebutuhan dan keinginan Anda, hal ini membuat pasangan Anda merasa bahwa kebutuhan Anda kurang penting. Menghormati diri sendiri adalah cara agar pasangan lebih menghargai Anda. Sebuah hubungan akan lebih sehat jika setiap individu memiliki kebebasan untuk mengejar keinginan dan kebutuhannya, serta mampu membicarakannya secara jujur dengan pasangan.
Banyak orang berpikir bahwa menghindari konflik adalah cara menjaga hubungan tetap damai. Namun, kenyataannya, menghindari masalah justru bisa membuat pasangan merasa bahwa dirinya tidak dilihat dan dipahami sepenuhnya. Konflik yang sehat diperlukan untuk saling memahami dan berkembang. Keterbukaan dan kejujuran dalam berkomunikasi saat menghadapi konflik akan membantu memperkuat dasar hubungan, sehingga mencegah terjadinya ketidakpuasan yang kemudian berdampak pada kurangnya rasa menghargai.