Ada sebuah momen yang seringkali membingungkan dalam perjalanan move on. Kamu sudah berbulan-bulan tidak memikirkan mantan, bahkan mungkin sudah merasa sepenuhnya pulih dan melanjutkan hidup. Lalu, tiba-tiba, tanpa peringatan, sebuah lagu lama, aroma parfum yang familiar, atau bahkan sekadar foto lama muncul di media sosial, dan gelombang nostalgia yang kuat menyerbu kembali. Kamu bertanya pada diri sendiri, "Bukankah aku sudah move on? Mengapa aku merasa rindu lagi?" Perasaan ini, yang terasa seperti sebuah kemunduran, sebenarnya adalah bagian normal dan seringkali tidak terhindarkan dari proses penyembuhan.
Perlu dipahami, otak kita tidak memiliki tombol "hapus" untuk ingatan. Memori dari sebuah hubungan, terutama yang mendalam, tidak bisa begitu saja hilang. Sebaliknya, mereka disimpan dalam sebuah "arsip" yang luas dan kompleks. Ketika kita merasa sudah move on, kita sebenarnya telah berhasil mengelola dan memindahkan emosi yang terkait dengan ingatan-ingatan itu ke dalam "folder" yang kurang aktif. Namun, ingatan itu sendiri tetap ada. Tiba-tiba, sebuah pemicu kecil, entah itu disadari atau tidak, bisa membuka kembali folder itu, membawa kembali perasaan yang telah lama terkunci. Ini bukanlah kegagalan dalam prosesmu, melainkan bukti bahwa otakmu sedang bekerja untuk mengintegrasikan pengalaman masa lalu secara utuh.