Ia menambahkan bahwa dengan kembalinya UN, siswa seperti dirinya harus mempersiapkan diri lebih matang selama satu tahun. Salah satu cara yang sering dilakukan adalah mengikuti bimbingan belajar (bimbel) yang biayanya tidak murah.
"Biaya bimbel tidak sedikit. Hampir semua orang mengikuti bimbel untuk mempersiapkan UN, seperti halnya ketika saya duduk di kelas 6. Saat itu, hampir ada UN, tetapi batal karena pandemi. Hanya sebagian kecil dari teman-teman seusia saya yang tidak mengikuti bimbel," tambahnya.
Selain faktor biaya, Amelia menilai bahwa siswa SMA sudah memiliki standar ujian lain yang cukup untuk menentukan kelulusan. Ia menyebut bahwa ujian sekolah (US) dan ujian praktik seharusnya sudah cukup untuk mengukur kompetensi siswa SMA.
"Untuk lulus dari sebuah pendidikan, diperlukan ujian. Dan menurut saya, ujian sekolah (US) dan ujian praktik sudah sangat cukup untuk syarat kelulusan siswa SMA," ungkapnya.
Amelia pun menyimpulkan bahwa UN lebih cocok diterapkan pada siswa SD dan SMP. Ia berharap pemerintah dapat mempertimbangkan kembali kebijakan ini agar tidak menjadi beban bagi siswa dan orang tua, terutama dari segi biaya dan tekanan akademik yang berlebihan.