Pemerintah Thailand juga berupaya untuk mengintegrasikan teknologi ke dalam proses belajar mengajar. Kelas-kelas nggak lagi cuma papan tulis dan kapur, tapi mulai dilengkapi dengan perangkat digital, akses internet, dan sumber daya online yang lebih variatif. Tujuannya adalah agar siswa bisa belajar dengan cara yang lebih interaktif dan sesuai dengan gaya belajar generasi digital. Para guru juga diberikan pelatihan khusus agar bisa memanfaatkan teknologi ini secara maksimal.
Selain itu, ada juga penekanan pada pengembangan karakter dan keterampilan abad ke-21. Bukan cuma nilai akademik, tapi juga bagaimana siswa bisa berkolaborasi, berkomunikasi dengan baik, dan punya rasa empati. Ini menunjukkan bahwa kurikulum nasional yang baru tidak hanya ingin mencetak siswa yang cerdas, tapi juga warga negara yang bertanggung jawab dan siap berkontribusi pada masyarakat.
Tentu saja, proses reformasi sebesar ini nggak mudah. Ada banyak tantangan yang harus dihadapi, mulai dari kesiapan guru, ketersediaan fasilitas di daerah terpencil, sampai penerimaan dari masyarakat. Tapi, semangat untuk maju dan menciptakan generasi muda yang lebih unggul itu sangat terasa.