Para peneliti meyakini bahwa pengungkapan temuan lokasi sumber air ini penting dalam memahami prevalensi air di kosmos. Mereka juga telah mempelajari dan mendeteksi beberapa tanda spektral dari massa air yang sangat besar.
Untuk lebih mengungkap misteri alam semesta yang jauh, para astronom mengusulkan pembangunan teleskop 25 meter di Gurun Atacama di Chili. Awalnya, teleskop ini dikenal sebagai Teleskop Cerro Chajnantor Atacama (CCAT), namun kemudian proyek ini berganti nama menjadi Teleskop Submilimeter Fred Young (FYST) pada tahun 2020. Disebutkan, pembangunan FYST hampir selesai dan 'cahaya pertama' diharapkan bisa dideteksi pada tahun 2025.
Penemuan sumber uap air dan molekul lain seperti karbon monoksida menunjukkan bahwa ada jumlah gas yang cukup untuk memberi makan lubang hitam hingga ukurannya lebih besar 6 kali lipat. Penemuan uap air di alam semesta awal belum pernah ada, sehingga temuan ini menjadi tonggak penting dalam pemahaman astronomi.