Karena kasus yang menimpa Anin dan Afif ini telah menjadi ramai di media sosial dan semua kalangan pendidikan, pihak sekolah mau menerima kedatangan Anin kesekolah untuk penyelesaian.
Namun pada saat datang disekolah kesayangan SMAN 1 Semarang pihak sekolah justru melimpahkan semua masalah kepada pihak Dinas Pendidikan.
Dan setelah dikonfirmasi lanjut kepihak DinasPendidikan,justrumendapatkan pernyataan sebaliknya. Pihak dinas pendidikan menyerahkan semua pada sekolah yang bersangkutan yaitu SMAN 1 Semarang. Yang berhak memberikan wewenang adalah SMAN 1 Semarang bukan dinas pendidikan seperti yang katakan pihak Sekolah SMAN 1 Semarang.
Kasus ini sangat disayangkan sekali, karenanya banyak para wali murid yang anak mereka ikut dalam pengurus osis juga berpartisipasi memperjuangkan Anin siswa berprestasi dan temennya yang dikeluarkan.