Tampang.com | Meski pemerintah telah menjanjikan pemerataan akses pendidikan sejak era reformasi, realitas di lapangan masih jauh dari harapan. Di kota-kota besar, fasilitas sekolah makin canggih, sementara di banyak wilayah terpencil, murid masih belajar di ruang kelas yang nyaris roboh.
Sekolah di Kota vs Sekolah di Desa
Perbedaan kualitas pendidikan begitu mencolok. Di Jakarta dan Surabaya, banyak sekolah dilengkapi laboratorium, akses internet cepat, dan program belajar digital. Sebaliknya, di pelosok Kalimantan atau NTT, guru masih berjuang mengajar dengan papan tulis usang, buku minim, bahkan tanpa listrik.
"Setiap tahun kami dengar jargon pendidikan merata, tapi kami masih pakai papan tulis yang retak dan atap sekolah bocor. Murid kami banyak yang jalan kaki lebih dari satu jam untuk sekolah," kata Sri Hartinah, guru di pedalaman Bengkulu.