Penelitian ini menggunakan alat TimeOptMCMC yang dikembangkan oleh Meyers bersama dengan profesor riset di Columbia, Alberto Malinverno. Alat ini merupakan pendekatan statistik yang membantu menentukan hubungan antara hari dengan jarak Bumi dan Bulan. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa Bulan menjauh dari Bumi dengan kecepatan sekitar 3,82 sentimeter per tahun. Dengan kecepatan ini, ada kemungkinan bahwa dalam 200 juta tahun mendatang, satu hari dapat berdurasi 25 jam.
Perubahan durasi rotasi Bumi ini juga telah menjadi objek penelitian sebelumnya oleh ilmuwan Rusia, Jacques Laskar, yang melakukan penelitian pada tahun 1989 terkait kekacauan tata surya. Dalam konteks yang lebih luas, perubahan durasi hari ini juga dikaitkan dengan siklus Milankovitch, yakni saat penentuan distribusi sinar Matahari di Bumi dan ritme iklimnya.
Dengan demikian, penelitian ini memberikan wawasan yang cukup mendalam terkait fenomena alam yang mungkin terasa sepele, namun memiliki dampak yang signifikan terhadap kehidupan di Bumi. Perubahan durasi satu hari menggambarkan kompleksitas interaksi antara Bumi dan Bulan serta implikasinya terhadap kestabilan sistem tata surya.