Kepada bapak Hakim yang terhormat,
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarokatuh.
Sebenarnya saya bingung, dengan kasus saya.
Pada tanggal 8 September 2017. Ketika saya dan kedua anak perempuan saya sedang istitahat sehabis sholat dhuha di rumah orangtua saya (domisili saya selama ini) rumah kami di grebeg oleh 15 orang aparat yang mengaku dari Bareskim. Mereka lompat pagar dan mematikan listrik dan mereka berteriak Ibu "Gerindra". saya bilang bukan.
Mereka lompat pagar dengan alasan takut saya melarikan diri dan menghilangkan barang bukti. Saya jawab untuk apa saya melarikan diri dan menghilangkan barang bukti sedangkan saya tidak tahu ada masalah apa dan barang bukti apa yang akan saya hilangkan. Saya tidak tahu ditangkap dan atas tuduhan apa?
Saya dipaksa untuk dibawa tanpa surat perintah penangkapan atas nama saya) saya menolak, minta menunggu kakak saya pulang dan mereka ke rumah orang tua saya tanpa didampingi RT/RW. Ketika saya pulang, saya siap ikut dengan mereka.
Sesampainya di Cyber Crime, ternyata BAP saya mengenai postingan di Facebook mereka bilang mengenai postingan tahun 2016. Saya sudah lupa mengenai postingan itu.
1. Dalam postingan yang pertama, saya copy paste dari koran Sindo, mengenai bahasa Sang Sakerta, disana tertulis "Di Malaysia diwajibkan belajar bahasa Sang Sakerta, dan saya komen diatas postingan "Kenapa disini harus belajar bahasa china (dengan emoticon tertawa) bukan tanda seru. Menurut saya itu sambil bercanda, bukan hate speech. Maaf kalau saya salah, karena saya tidak tahu batasan kritik dan hate speech.
2. Postingan kedua, mengenai vaksin rubella palsu dari China yang berbahaya (copy paste dari media juga). Diatasnya komen #Wah bahaya semua dari China)". Hal itu saya katakan karena banyak berita yang saya baca.
- Sabu-sabu yang masuk melalui tiang pancang infrastruktur dari China
- Beras plastik dari China
- Wortel yang disuntik bahan bahaya dari China
- Telur palsu dari China, dll.
Dan saya yang bodoh ini komen begitu karena semua itu memang dari China bukan dari negara lain. Kalau dari India pasti saya akan bilang. "Wah bahaya semua yang dari India".
3. Postingan ketiga, mengenai harga daging mahal. Menpan, menyuruh rakyat makan jeroan, kalau rakyat tidak sanggup beli daging. Sedang kita tahu jeroan banyak menyebabkan penyakit penyakit dan di berita juga tertulis jeroan di luar negeri dibuang dan saya komen diatasnya "Rezim koplak".