Penekanan diberikan pada strategi kerja sama tim, saling membantu, dan semangat sportif, bukan hanya kemenangan individu. Permainan ini melatih fisik sekaligus kebersamaan.
Bakti Sosial "Berbagi Kemerdekaan" (Tema Gotong Royong/Gaya Hidup Berkelanjutan):
Siswa bersama-sama mengumpulkan pakaian layak pakai, buku, atau sembako dari rumah, kemudian dibersihkan dan disortir.
Hasil pengumpulan disumbangkan ke panti asuhan atau warga yang membutuhkan. Kegiatan ini menanamkan rasa syukur, empati, dan kepedulian sosial.
Implementasi dan Penilaian P5 yang Efektif
Kunci keberhasilan kegiatan P5 terletak pada proses implementasi dan cara penilaiannya. Guru perlu berperan sebagai fasilitator, membimbing siswa dalam setiap tahapan, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga refleksi. Penilaian P5 bukan tentang nilai angka, melainkan observasi terhadap perkembangan karakter siswa sesuai dimensi Profil Pelajar Pancasila (misalnya, Beriman, Bertakwa kepada Tuhan YME dan Berakhlak Mulia; Mandiri; Bergotong Royong; Berkebinekaan Global; Bernalar Kritis; Kreatif).
Dokumentasi proses belajar siswa, seperti catatan harian, foto, atau video, sangat penting untuk melihat progres mereka. Hasil akhir kegiatan bisa dipamerkan dalam "Festival P5" di sekolah, mengundang orang tua dan masyarakat untuk melihat karya dan proses belajar anak-anak. Ini juga jadi bentuk apresiasi dan pendorong semangat bagi siswa.