Kebijakan ini juga melarang pemegang Visa Pascasarjana Sementara untuk mengajukan Visa Pelajar, sebagai respons terhadap lonjakan permohonan konversi visa turis menjadi visa pelajar. Dari data yang dilaporkan, terdapat 36.000 permohonan diajukan antara pertengahan tahun 2023 hingga Mei 2024, menunjukkan permintaan yang tinggi akan visa pelajar Australia.
Sejak akhir tahun 2023, Australia telah memperketat peraturan visa pelajar internasional dengan tujuan untuk mengurangi jumlah imigran dalam waktu dua tahun. Langkah-langkah yang diambil mencakup pemendekan jangka waktu visa, klasifikasi universitas berdasarkan risiko penipuan visa, peningkatan persyaratan bahasa Inggris, dan pembatasan kerja paruh waktu. Meskipun tujuannya adalah untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan mengurangi penipuan visa, implementasi kebijakan ini telah memberikan dampak yang signifikan terhadap persyaratan visa pelajar.
Konsekuensi dari kebijakan ini adalah proses visa yang lebih rumit dan persyaratan yang lebih ketat bagi calon siswa internasional. Hal ini menciptakan tantangan baru dalam memenuhi persyaratan visa pelajar Australia, terutama dalam hal keuangan dan kemampuan bahasa Inggris. Para calon siswa diharapkan untuk lebih mempersiapkan diri sebelum mengajukan visa pelajar.
Dengan penurunan pemberian visa pelajar yang signifikan dalam empat bulan pertama tahun 2024, pemerintah Australia dihadapkan pada tantangan dalam merespons perubahan ini secara efektif. Sementara kebijakan yang diperkenalkan bertujuan untuk memastikan kualitas pendidikan dan mengurangi penipuan visa, konsekuensinya adalah proses visa yang lebih kompleks dan persyaratan yang lebih ketat bagi pelajar internasional. Para calon siswa internasional juga dihadapkan pada kesulitan dalam memenuhi ketentuan baru untuk mendapatkan visa pelajar Australia.