Tampang

Pendidikan Anti-Kekerasan: Perlu Masuk Kurikulum?

24 Mei 2025 08:40 wib. 66
0 0
belajar
Sumber foto: Pinterest

Melihat berita di media sosial atau televisi tentang kasus kekerasan di sekolah rasanya sudah bukan hal baru lagi. Setiap beberapa waktu, pasti ada saja kabar siswa yang jadi korban bully, atau bahkan pertengkaran yang berujung fatal. Hati rasanya ikut miris membayangkan masa depan anak-anak kita yang seharusnya menikmati masa-masa belajar dengan ceria, malah harus dihantui rasa takut atau trauma. Pertanyaan besar yang selalu muncul adalah: kenapa ini terus terjadi, dan apa yang bisa kita lakukan?

Salah satu jawabannya mungkin ada pada pendidikan. Bukan cuma pendidikan soal matematika atau IPA, tapi pendidikan yang lebih mendalam, pendidikan tentang bagaimana seharusnya kita bersikap, bagaimana menghargai sesama, dan bagaimana menyelesaikan masalah tanpa kekerasan. Inilah yang kita sebut dengan pendidikan anti-kekerasan. Nah, kalau kita bicara soal ini, muncul lagi pertanyaan: perlu nggak sih pendidikan anti-kekerasan ini masuk secara resmi ke dalam kurikulum sekolah?

Mari kita bayangkan sejenak. Setiap hari, anak-anak kita menghabiskan sebagian besar waktunya di sekolah. Di sanalah mereka berinteraksi dengan teman-teman sebaya dari berbagai latar belakang, bertemu dengan guru, dan belajar banyak hal. Sekolah seharusnya menjadi tempat yang aman, di mana setiap siswa merasa nyaman untuk belajar dan berkembang. Tapi kalau di sekolah masih ada kekerasan, rasa aman itu jelas jadi barang langka. Di sinilah pendidikan anti-kekerasan punya peran krusial.

<123>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Dampak PPN 12% ke Rakyat, Positif atau Negatif?