Dengan informasi ini, kita bisa lebih memahami bagaimana material yang ada di Bennu dapat berasal dari wilayah yang sangat jauh di luar Tata Surya kita, jauh di luar daerah yang memungkinkan air tetap dalam bentuk cair. Ini menunjukkan betapa luasnya alam semesta dan betapa banyak lagi yang bisa kita pelajari tentang objek-objek kecil di luar angkasa yang bisa saja menyimpan petunjuk tentang keberadaan kehidupan.
Penemuan air di Bennu tidak hanya memberi kita wawasan lebih tentang komposisi asteroid tersebut, tetapi juga mengangkat pertanyaan besar tentang kemungkinan kehidupan di luar Bumi. Jika air garam ditemukan di tempat seperti Bennu, bisa jadi lingkungan yang mendukung kehidupan serupa juga ada di tempat lain di alam semesta. Hal ini tentunya membuka peluang besar untuk penelitian lebih lanjut tentang keberadaan alien dan bagaimana kita bisa mendeteksi tanda-tanda kehidupan di luar planet kita.
Dengan perkembangan ini, NASA semakin memperkuat posisi mereka dalam pencarian kehidupan di luar angkasa, dan kita semakin dekat pada kemungkinan menjawab pertanyaan besar tentang eksistensi kehidupan di luar Bumi. Penemuan ini menjadi tonggak sejarah baru dalam pemahaman kita tentang alam semesta dan memperkuat keyakinan bahwa mungkin kita tidak sendirian di galaksi ini.