Kelenteng merupakan tempat ibadah umat Konghucu atau pemeluk agama Tri Dharma di Tiongkok serta sejumlah negara yang memiliki komunitas Tionghoa yang signifikan, seperti Indonesia, Malaysia, dan Singapura. Kelenteng juga dikenal dengan sebutan klenteng, keleng, atau vihara. Di tengah kesibukan perkotaan, kelenteng kerap menjadi tempat yang tenang dan penuh dengan keindahan arsitektur. Tak hanya sebagai tempat ibadah, kelenteng juga memiliki peran penting dalam mempertahankan keberadaan dan identitas budaya Tionghoa di berbagai belahan dunia.
Pengertian Kelenteng
Kelenteng adalah tempat ibadah atau rumah ibadah bagi umat Konghucu, budaya Tionghoa, dan masyarakat Tionghoa-Indonesia. Istilah "kelenteng" sendiri berasal dari dialek Hokkian, yang artinya "rumah yang suci" atau "rumah dewa". Kelenteng biasanya didedikasikan untuk beberapa dewa atau tokoh suci. Di dalam kelenteng, terdapat ruang utama yang disebut "hall utama" yang berisi patung dewa atau tokoh suci yang dihormati, seperti Kwan Im, Thian Hoki, atau tokoh-tokoh suci lainnya. Di samping itu, terdapat pula ruang bagi para biksu atau tokoh agama Konghucu untuk melakukan ritual dan pemujaan.