Pendidikan seni memiliki peran penting dalam perkembangan kreativitas dan keterampilan kritis anak-anak. Dalam konteks pendidikan seni, keterampilan kritis merujuk pada kemampuan untuk menganalisis dan mengevaluasi karya seni, sementara keterampilan kreatif mengarah pada kemampuan untuk berpikir out of the box, berimajinasi, dan berekspresi. Mengembangkan kedua keterampilan ini di sekolah adalah kunci untuk menciptakan seniman yang berbakat dan berpikiran kritis.
Pendidikan seni memainkan peran penting dalam membantu siswa mengembangkan keterampilan kreatif. Melalui aktivitas seni seperti lukisan, patung, musik, atau tari, siswa dapat melatih imajinasi dan ekspresi diri mereka. Kemampuan untuk memikirkan solusi yang inovatif dan out of the box adalah aspek penting dari keterampilan kreatif yang dapat menjadi bekal penting dalam karir masa depan mereka.
Selain itu, pendidikan seni juga memainkan peran yang signifikan dalam mengembangkan keterampilan kritis siswa. Melalui apresiasi karya seni dan diskusi tentang nilai artistik, siswa belajar untuk menganalisis, menilai, dan memahami aspek-aspek teknis maupun emosional dari karya seni. Kemampuan untuk memahami dan mengevaluasi karya seni dengan sudut pandang kritis dapat membantu siswa dalam berpikir secara analitis dan kritis dalam kehidupan sehari-hari.