Dalam mengembangkan keterampilan kritis dan kreatif di pendidikan seni, peran guru sangatlah penting. Guru seni tidak hanya harus mampu mengajarkan teknik dan teori seni, tetapi juga harus mendorong siswa untuk berpikir kritis dan kreatif melalui berbagai proyek seni. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk berekspresi secara bebas, merangsang imajinasi, dan mendorong eksperimen adalah langkah-langkah penting dalam mengembangkan keterampilan kreatif mereka. Selain itu, guru juga bertanggung jawab untuk membimbing siswa dalam menganalisis dan mengevaluasi karya seni, serta mengajak mereka untuk berdiskusi tentang pesan yang terkandung dalam karya seni tersebut.
Selain pendidikan formal di sekolah, kolaborasi antara sekolah dan lembaga seni atau budaya di luar sekolah juga dapat menjadi sarana penting untuk mengembangkan keterampilan kritis dan kreatif siswa. Melalui kunjungan ke museum, galeri seni, atau pertunjukan seni, siswa dapat terlibat langsung dengan karya seni dan mendapatkan pengalaman berharga yang dapat merangsang keterampilan kritis dan kreatif mereka.
Dalam era digital saat ini, pemanfaatan teknologi juga dapat menjadi alat yang sangat efektif dalam mengembangkan keterampilan kritis dan kreatif. Siswa dapat menggunakan perangkat lunak desain grafis, musik, atau animasi untuk berekspresi dan bereksperimen dengan berbagai ide kreatif mereka. Hal ini tidak hanya meningkatkan keterampilan teknis mereka, tetapi juga mendorong mereka untuk berpikir kritis dalam mengevaluasi hasil karya mereka sendiri.