Proses difusi cahaya inilah yang menyebabkan salju tampak berwarna putih. Sebagian besar cahaya yang mengenai permukaan salju dipantulkan kembali ke atmosfer. Karena salju terdiri dari banyak kristal es yang saling berinteraksi satu sama lain, cahaya yang berinteraksi dengan salju tidak hanya bidang tertentu, tetapi tersebar di seluruh bagian salju. Hal ini menghasilkan warna putih yang jelas pada salju.
Tidak hanya itu, penyebabnya juga berkaitan dengan ukuran dan bentuk kristal salju. Kristal salju bisa memiliki berbagai bentuk, termasuk hexagonal, yang merupakan bentuk paling umum. Ketika cahaya jatuh pada berbagai bentuk ini, fenomena pemantulan dan pembiasan menghasilkan efek visual yang membuat salju tampak lebih putih. Semakin banyak kristal salju yang menumpuk, semakin besar kemungkinan cahaya akan terperangkap dan dipantulkan, sehingga memberikan kesan warna putih yang lebih dominan.
Di sisi lain, air dalam bentuk cair biasanya terlihat jernih. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa air tidak mengalami pemantulan dan pembiasan yang sama seperti pada kristal salju. Ketika cahaya memasuki air, ia dapat menembus dan terus bergerak ke dalam, sehingga tampak bersih atau jernih. Namun, ketika air membeku menjadi salju, struktur yang terbentuk memungkinkan cahaya dipantulkan secara luas, menciptakan warna putih yang terlihat.