AI Tak Gantikan Buku dan Literasi Dasar
Mu’ti mengingatkan bahwa kehadiran AI bukan alasan bagi siswa untuk meninggalkan buku. Justru, ia mendorong agar ada sinkronisasi antara pemanfaatan teknologi dan peningkatan literasi.
"Murid tetap harus membaca buku—baik buku cetak maupun digital—agar pemahaman mereka lebih mendalam dan kontekstual," tegasnya.
Ia menambahkan bahwa pembelajaran juga bisa diperkaya melalui media permainan edukatif atau pendekatan yang mengaitkan materi pelajaran dengan kehidupan sehari-hari.
AI dan Coding Jadi Mata Pelajaran Pilihan di 2025/2026
Menanggapi tren global dan kebutuhan masa depan, Mu’ti memastikan bahwa AI dan coding akan diperkenalkan dalam kurikulum tahun ajaran 2025/2026. Namun, statusnya masih sebagai mata pelajaran pilihan, bukan wajib.
"Tahun ajaran depan, AI dan coding akan kami perkenalkan sebagai mata pelajaran pilihan, bukan mata pelajaran wajib," ujar Mu’ti.