Sakit kepala adalah keluhan yang sangat umum dialami banyak orang. Kita seringkali menganggapnya sepele, hanya sebatas rasa pusing atau nyeri di kepala. Padahal, sakit kepala itu ada banyak jenisnya, dengan penyebab, gejala, dan cara penanganan yang berbeda-beda. Memahami jenis sakit kepala yang kita alami bisa membantu kita mencari penanganan yang tepat dan menghindari pemicunya. Sakit kepala bukan sekadar satu kondisi, melainkan sebuah spektrum gejala yang kompleks.
Sakit Kepala Tegang (Tension-Type Headache)
Ini adalah jenis sakit kepala yang paling umum, dialami oleh hampir semua orang setidaknya sekali seumur hidup. Gejalanya terasa seperti ada ikatan kencang di sekitar kepala. Nyeri yang tumpul dan konstan biasanya terasa di kedua sisi kepala, di dahi, atau di belakang leher. Sakit kepala ini tidak sampai mengganggu aktivitas sehari-hari, namun sangat tidak nyaman.
Penyebab utamanya seringkali berkaitan dengan stres, kecemasan, kurang tidur, postur tubuh yang buruk, atau ketegangan otot di kepala, leher, dan bahu. Sakit kepala tegang biasanya tidak disertai gejala lain seperti mual atau sensitivitas terhadap cahaya, menjadikannya berbeda dari migrain. Penanganannya pun relatif sederhana, seperti istirahat, mengelola stres, pijatan, atau minum obat pereda nyeri yang dijual bebas.
Migrain: Lebih dari Sekadar Sakit Kepala
Migrain jauh lebih dari sekadar sakit kepala biasa. Ini adalah kondisi neurologis kronis yang seringkali sangat melemahkan. Nyerinya terasa berdenyut atau menusuk, biasanya di salah satu sisi kepala, dan bisa berlangsung selama berjam-jam hingga berhari-hari. Serangan migrain seringkali disertai dengan gejala lain yang sangat mengganggu, seperti mual, muntah, sensitivitas ekstrem terhadap cahaya (fotofobia) dan suara (fonofobia).