Kereta api menjadi salah satu moda transportasi darat yang paling efisien dan populer di beberapa negara. Selain mendukung mobilitas warga, transportasi berbasis rel ini juga menjadi bagian dari perkembangan ekonomi hingga pariwisata. Namun, tidak semua negara mempunyai jaringan kereta api, lho. Beberapa negara memilih untuk mengandalkan transportasi lain seperti jalan raya atau udara. Nah, kali ini akan memberikan lima negara tanpa jaringan kereta api. Apa saja?
1.Islandia
Islandia adalah negara yang tidak memiliki jaringan kereta api, padahal dikenal dengan pemandangan alamnya yang menakjubkan hingga tata letak kota yang sangat rapi, dan dapat memudahkan para penduduk dan wisawatan sebagai sarana yang efisien untuk menghubungkan wilayah dalam satu negara. Keputusan tersebut berdasarkan faktor geografis dan demografis negara yang terletak di Atlantik Utara ini. Dengan jumlah populasi sekitar 380.000 jiwa, hingga tata kota yang didominasi oleh medan berbatu vulkanik, membangun jaringan rel di negara ini dianggap tidak efisien secara ekonomi.
Di negara ini, jalan raya menjadi andalan utama untuk mobilitas penduduk maupun wisatawan yang ingin menjelajahi keindahan Islandia. Meskipun demikian, Islandia tetap menjadi destinasi negara favorit untuk liburan tanpa mengurangi daya tariknya.
Dengan meningkatnya jumlah wisatawan yang mengunjungi Islandia, pemerintah setempat seharusnya mulai mempertimbangkan kebutuhan akan transportasi umum yang lebih efisien dan ramah lingkungan. Pembangunan sistem transportasi modern, seperti kereta api ringan atau tram, mungkin dapat menjadi solusi yang baik untuk mengurangi tekanan lalu lintas di sekitar wilayah-wilayah populer. Selain itu, investasi dalam infrastruktur transportasi juga dapat membantu meningkatkan perekonomian melalui pengembangan sektor pariwisata dan perdagangan. Dengan langkah-langkah proaktif ini, Islandia dapat memenuhi kebutuhan transportasi masyarakat dan wisatawan serta mendukung pertumbuhan ekonomi negara.
2.Bhutan
Bhutan adalah negeri kecil yang terletak di kawasan pegunungan Himalaya, dan dikenal sebagai "Negeri Naga Guntur" karena budaya dan tradisinya yang kaya. Faktor geografis dan topografi menjadi alasan utama di balik keputusan tidak adanya jaringan kereta api. Topografi pegunungan yang ekstrem dan komitmen pemerintah dalam menjaga keseimbangan ekosistem, membangun jaringan rel di Bhutan dianggap sebagai tantangan besar secara teknis maupun lingkungan. Untuk menghubungkan berbagai kota dan desa, jalan raya menjadi alternatif di negara ini.