Bagi kita, matahari dikenal terbit dari timur dan tenggelam di barat, namun sebuah penelitian terbaru menyoroti skenario yang sangat berbeda: bagaimana jika matahari terbit dari barat? Sebuah studi yang dilakukan oleh Institut Meteorologi Max Planck di Hamburg, Jerman, telah menggali perubahan dramatis yang bisa terjadi pada bumi jika rotasi planet kita berbalik arah. Melalui simulasi komputer yang dijalankan selama 7.000 tahun, para peneliti mencoba memahami dampak yang mungkin terjadi akibat perubahan ini.
Dalam penelitian tersebut, tim peneliti membalikkan beberapa proses fisik utama yang berhubungan dengan rotasi Bumi yang sudah ada. Proses ini mencakup pengubahan arus laut, peningkatan populasi cyanobacteria, serta redistribusi lahan gurun seperti Sahara. Temuan studi ini menunjukkan banyak kemungkinan dramatis yang terjadi pada lingkungan dan iklim kita.
Menurut hasil simulasi, salah satu dampak terbesar dari perubahan tersebut adalah perubahan iklim yang sangat signifikan. Sebagai contoh, Eropa bagian barat akan menghadapi musim dingin yang jauh lebih parah akibat bertiupnya angin jet stream dari Timur yang membawa udara dingin dari Rusia. Florian Ziemen, penulis utama penelitian, menjelaskan, "Jika Anda tinggal di Eropa barat, kualitas hidup Anda mungkin terasa lebih baik mengingat rotasi yang berbeda, tetapi wilayah ini akan menjadi jauh lebih dingin."
Tidak hanya iklim yang terpengaruh, tetapi juga banyak perubahan signifikan yang akan terjadi pada pola gurun di seluruh dunia. Dengan rotasi Bumi yang berlawanan, jumlah lahan gurun yang ada di Bumi berkurang secara drastis, mencapai sekitar 4,2 juta mil persegi lebih sedikit dibandingkan dengan kondisi saat ini.