Digitalisasi Pendidikan: Program Nasional yang Masif
Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah juga memberikan respon yang serius terhadap kebutuhan digitalisasi pendidikan. Maulani Mega Hapsari, Direktur Sekolah Menengah Pertama Kemendikdasmen RI, mengungkapkan bahwa saat ini tengah berlangsung percepatan digitalisasi pembelajaran secara masif sesuai Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 2025. Program ini bertujuan untuk mendistribusikan perangkat teknologi serta konten interaktif ke lebih dari 330 ribu satuan pendidikan di berbagai jenjang, dari SD sampai SMA.
Namun, Mega menegaskan bahwa digitalisasi bukan hanya soal mengirimkan alat. Pemerintah juga menyediakan pendampingan teknis serta pelatihan bagi guru agar proses pembelajaran digital dapat berjalan secara efektif dan optimal. Hal ini penting supaya teknologi tidak hanya menjadi pajangan di kelas, tetapi benar-benar berfungsi sebagai sarana pendidikan yang mendorong keterlibatan aktif siswa.
Peran Keluarga dalam Edukasi Digital
Selain fokus pada sekolah dan guru, diskusi juga menyoroti peran keluarga dalam mendukung edukasi digital anak. Mega mengingatkan bahwa anak-anak pertama kali mengenal gadget bukan di sekolah, melainkan di rumah. Oleh sebab itu, peran orang tua sangat penting dalam membimbing anak-anak agar menggunakan media digital secara bijak dan bertanggung jawab.
Pendidikan literasi digital juga harus mencakup aspek etis, seperti contoh sederhana ketika meletakkan ponsel saat makan bersama keluarga sebagai bentuk penghargaan dan pembelajaran karakter. Pendekatan ini diharapkan membantu anak-anak tidak hanya menjadi pengguna teknologi yang cerdas, tapi juga memiliki kontrol dan sikap yang baik terhadap penggunaan gawai dalam kehidupan sehari-hari.
Pendidikan Masa Depan dan Kreativitas Manusia
Dalam forum tersebut, Ryan Ardiandhy, animator sekaligus sutradara film "Jumbo," membagikan pandangannya mengenai arah pendidikan di masa depan. Ryan menekankan bahwa setiap individu memiliki cara belajar dan kelebihan yang berbeda-beda. Oleh sebab itu, sistem pendidikan harus mampu beradaptasi dan menyesuaikan metode pembelajarannya agar dapat mengakomodasi keunikan setiap siswa.