"Misalnya cium boleh nggak? Boleh sih tapi sama siapa aja, di mana aja, kayak gimana aja," tambah Mellissa.
Jika anak sudah mendapatkan pendidikan seks yang tepat, maka anak akan tahu dan menyadari berbagai macam konsekuensi kalau mengakses konten pornografi ataupun melakukan seks bebas. Menurutnya, pendidikan seks ini merupakan wujud usaha orang tua untuk mencegah anak dari aktivitas terkait seksualitas yang tidak bertanggung jawab.
Yang harus diperhatikan adalah pendidikan seks ini harus dibarengi juga dengan komunikasi dan peningkatan kedekatan emosional antara orang tua dan anak. "Jadi anak merasa bisa ngomongin apa saja. Termasuk hal yang dianggap tabu oleh orang tuanya, supaya anak terpenuhi rasa ingin tahunya, tanpa anak takut diomeli sama orang tuanya," lanjut Mellissa.
Apalagi di era sekarang ini, anak-anak lahir dan tumbuh di era di mana internet dan teknologi berkembang begitu cepat. Teknologi memang memudahkan manusia mendapatkan berbagai macam informasi dan memudahkan hidupnya. Namun ini juga membuat anak-anak lebih mudah terpapar konten yang tidak diinginkan, misalnya pornografi.