Tampang

Cara Membersihkan Perabot Kulit Asli dan Sintetis

17 Jul 2025 12:46 wib. 24
0 0
Sofa Kulit
Sumber foto: Canva

Perabot berlapis kulit, baik itu kulit asli maupun sintetis, selalu memberi kesan mewah dan elegan pada ruangan. Namun, kemewahan ini datang bersama tanggung jawab perawatan yang rutin. Kotoran, debu, tumpahan cairan, bahkan minyak dari kulit manusia bisa menempel dan merusak tampilannya jika dibiarkan. Memahami perbedaan karakteristik antara kulit asli dan sintetis adalah kunci utama untuk membersihkan perabot ini dengan benar, agar awet dan selalu terlihat prima tanpa merusaknya.

Memahami Jenis Kulit dan Perbedaannya

Sebelum mulai membersihkan, penting sekali tahu jenis kulit perabot. Kulit asli terbuat dari kulit hewan yang diproses. Karakteristiknya cenderung unik, memiliki pori-pori, dan akan menunjukkan patina (perubahan warna atau kilau seiring waktu) yang indah. Kulit asli juga lebih mahal, terasa lembut, dan bisa menyerap cairan. Karena pori-porinya, kulit asli butuh perlakuan khusus agar tidak cepat kering atau retak.

Sementara itu, kulit sintetis (sering disebut kulit PU, faux leather, atau vegan leather) adalah bahan buatan yang meniru tampilan kulit asli. Biasanya terbuat dari plastik seperti poliuretan (PU) atau polyvinyl chloride (PVC) yang dilapisi pada kain dasar. Kulit sintetis cenderung lebih murah, tidak berpori (atau sangat sedikit), lebih tahan air, dan tidak akan mengembangkan patina. Meskipun tahan banting, kulit sintetis bisa rentan retak atau mengelupas jika tidak dirawat dengan benar atau terkena panas ekstrem. Perbedaan mendasar ini menentukan metode pembersihan dan produk yang digunakan.

Pembersihan Perabot Kulit Asli

Merawat perabot kulit asli memerlukan sentuhan yang lembut dan produk yang tepat agar tetap lentur dan tidak rusak.

  1. Pembersihan Rutin (Mingguan/Dwi-Mingguan): Mulailah dengan menyeka debu menggunakan kain mikrofiber yang lembut dan kering. Setelah itu, vakum celah-celah atau lipatan sofa dengan attachment sikat lembut untuk mengangkat remah-remah atau kotoran. Tahap ini penting untuk mencegah partikel kecil menggores permukaan kulit.
  2. Pembersihan Mendalam (Bulanan/Tiga Bulanan): Untuk membersihkan noda atau kotoran yang lebih membandel, gunakan pembersih khusus kulit (leather cleaner). Pembersih ini diformulasikan agar aman dan tidak merusak kelembaban alami kulit. Tuang sedikit pembersih pada kain mikrofiber bersih, lalu usapkan perlahan pada permukaan kulit dengan gerakan melingkar. Hindari mengusap terlalu keras atau menggosok berlebihan. Segera seka sisa pembersih dengan kain lembap bersih, lalu keringkan dengan kain kering. Jangan pernah menyemprotkan pembersih langsung ke permukaan kulit karena bisa meninggalkan noda.
  3. Kondisioner Kulit (Setelah Pembersihan Mendalam): Setelah dibersihkan, kulit asli membutuhkan kondisioner kulit (leather conditioner) untuk menjaga kelembaban dan mencegah kekeringan atau retak. Aplikasikan kondisioner dengan kain lembut, usapkan merata, dan biarkan meresap sesuai petunjuk produk. Kondisioner berfungsi seperti pelembap kulit, menjaga elastisitas dan kilau alami kulit asli. Lakukan ini secara rutin, setidaknya setiap 3-6 bulan sekali, tergantung intensitas penggunaan perabot.
  4. Menangani Noda Spesifik: Untuk tumpahan cairan, segera seka dengan kain bersih. Noda tinta mungkin memerlukan produk penghilang tinta khusus kulit. Untuk noda minyak atau lemak, taburkan sedikit cornstarch atau bedak talek pada noda, biarkan menyerap semalaman, lalu sikat perlahan dan bersihkan.
<12>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Dampak PPN 12% ke Rakyat, Positif atau Negatif?