Ketika membayangkan sekolah di Eropa, kita mungkin terbayang seragam rapi dan bangunan megah dengan sejarah panjang. Namun, di Belanda, ada pemandangan yang sedikit berbeda: sekolah tanpa seragam. Ya, di sana, anak-anak bebas memakai pakaian apa pun yang mereka suka ke sekolah, mencerminkan semangat kebebasan dan individualitas. Meski terkesan santai, jangan salah, di balik kebebasan berbusana itu, tersembunyi sistem pendidikan Belanda yang sangat terstruktur dan efektif dalam membentuk individu yang mandiri serta berpikir kritis.
Fleksibilitas dalam penampilan siswa adalah salah satu cerminan dari sekolah fleksibel di Belanda. Mereka percaya bahwa identitas siswa tidak seharusnya dibatasi oleh seragam. Sebaliknya, yang lebih penting adalah kenyamanan dan bagaimana siswa bisa mengekspresikan diri secara positif. Ini juga membantu mengurangi tekanan sosial dan ekonomi yang mungkin timbul dari persaingan seragam atau gaya. Fokus dialihkan dari tampilan luar ke esensi pembelajaran.
Namun, di balik kebebasan itu, struktur belajar di Belanda sangat jelas dan terarah. Pendidikan di Belanda dibagi menjadi beberapa tingkatan yang disesuaikan dengan kemampuan dan minat siswa sejak usia dini. Setelah sekolah dasar (Basisonderwijs), siswa akan masuk ke sekolah menengah yang memiliki beberapa jalur berbeda, seperti pra-universitas (VWO), pendidikan kejuruan menengah (HAVO), atau pendidikan kejuruan persiapan (VMBO). Pemilihan jalur ini didasarkan pada rekomendasi guru dan hasil tes di akhir sekolah dasar, membantu siswa fokus pada bidang yang paling cocok untuk mereka sejak awal.